Pemkot Kupang Dukung Upaya Penguatan Kader Kesehatan Oleh Kemendagri, UGM dan Unicef

Kamis, 02 Oktober 2025 | 11:43:21
Gambar Berita

Foto: PKP_dedy irawan

Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Kupang, Ignasius R. Lega, SH menyatakan dukungan penuh pada inisiasi Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan UNICEF Indonesia untuk melakukan penelitian terkait penguatan kader kesehatan di Kota Kupang. Dukungan tersebut disampaikan saat menerima audiensi perwakilan ketiga lembaga tersebut, Kamis (2/10).

Pertemuan yang berlangsung di Ruang Kerja Penjabat Sekda ini membahas kerja sama dan dukungan bagi penguatan kelembagaan kader kesehatan, khususnya kader posyandu, di Kota Kupang. Turut hadir mendampingi Pj Sekda, Plt. Kabag Kerja Sama Setda Kota Kupang, Pauto Wirawan Neno, SH beserta jajaran.

Dalam kesempatan tersebut, Pj Sekda menegaskan komitmen Pemkot Kupang untuk mendukung penuh kegiatan penelitian ini. Ia menekankan bahwa kader posyandu merupakan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat dan perlu mendapat perhatian lebih, baik secara operasional maupun kelembagaan.

“Kader posyandu itu ujung tombak pemerintah di lapangan. Mereka pahlawan tanpa tanda jasa. Karena itu kami menyambut baik inisiatif ini dan berharap hasil penelitian bisa memperkaya kebijakan daerah. Kehadiran Bapak Ibu tentu menjadi energi baru dalam upaya memperkuat sistem pelayanan kesehatan dasar di Kota Kupang,” ujarnya.

Perwakilan dari Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Inez Ayu, menjelaskan bahwa pihaknya bersama UGM dan UNICEF sedang melaksanakan penelitian aksi partisipatif untuk mendukung institusionalisasi kader kesehatan di NTT, dengan lokus di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Penelitian ini bertujuan memperkuat keberlanjutan peran kader posyandu, baik dari sisi regulasi, kelembagaan, maupun dukungan sumber daya.

“Posyandu kini tidak hanya fokus pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga sudah masuk pada pemenuhan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan dan sektor lain. Karena itu penting memastikan kader memiliki dukungan regulasi, pembinaan, dan fasilitas memadai agar berfungsi optimal,” jelasnya.

Sementara itu, Prof. Dr. dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA dari UGM menambahkan, penelitian ini akan berlangsung pada Oktober–November 2025 dengan melibatkan wawancara dan pengumpulan data di berbagai perangkat daerah. “Kami ingin mendokumentasikan praktik baik sekaligus menemukan model kelembagaan kader kesehatan yang berkelanjutan, sehingga bisa direplikasi di daerah lain,” ungkapnya.

Perwakilan UNICEF Indonesia, Nadia Roswita yang turut hadir menegaskan dukungan untuk memperkuat kapasitas kader posyandu melalui riset, workshop, dan pendampingan teknis. Dia berharap hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan Pemerintah Kota Kupang sebagai bahan kebijakan, sekaligus memperkuat kerjasama lintas sektor. *PKP_ansel ladjar/nina tiara*

Siaran Pers oleh Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Kupang

Kembali