Wali Kota Apresiasi Bakamla Kupang Gelar Pembinaan Bagi Rapala

Jumat, 26 September 2025 | 11:35:49
Gambar Berita

Foto: PKP_tonny ga

Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, secara resmi membuka kegiatan Pembinaan Relawan Penjaga Laut (Rapala) Kota Kupang yang diselenggarakan oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) Kupang, bertempat di Hotel Swiss-Belcourt Kupang, Kamis (25/9). Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Stasiun Bakamla Kupang, Mayor Bakamla Yeanry M. Olang, S.Kom., M.M., beserta seluruh jajaran Bakamla, perwakilan dari Kanwil Kementerian Hukum Provinsi Nusa Tenggara Timur; Ketua HNSI Provinsi NTT, Ketua HNSI Kota Kupang, serta para anggota Relawan Penjaga Laut Rapala.

Dalam sambutannya, Wali Kota menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan laut sebagai jati diri bangsa maritim Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki sekitar 17.504 pulau dan 70 persen wilayahnya berupa lautan. Laut bukanlah ruang kosong, melainkan jalur perdagangan, sumber pangan, hingga ruang budaya yang menjadi urat nadi kehidupan bangsa. “Laut ini penting sekali. Itulah jati diri kita sebagai negara maritim. Oleh karena itu, laut perlu kita jaga dan lestarikan dengan baik,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa tantangan pengelolaan laut masih besar, mulai dari praktik illegal fishing, penyelundupan, pelanggaran hukum, hingga pencemaran laut. Aparat keamanan laut telah bekerja maksimal, namun wilayah perairan Indonesia yang luas tidak bisa dijaga sendirian. Karena itu, kehadiran Rapala sangat dibutuhkan.

“Rapala adalah garda terdepan, bukan hanya menjaga, tetapi juga mengawasi, menjadi mata dan telinga bangsa di lautan. Atas nama Pemerintah Kota Kupang, saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para relawan penjaga laut,” ujar Wali Kota.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa menjaga laut dan lingkungan tidak hanya sebagai warisan dari leluhur, tetapi juga merupakan pinjaman dari anak cucu di masa depan. “Kalau kita anggap warisan, kadang kita merasa bebas memperlakukannya. Tapi kalau pinjaman dari anak cucu, kita pasti akan menjaga baik-baik, karena suatu hari mereka akan menagihnya kembali,” ungkapnya.

Wali Kota juga menutup sambutannya dengan pesan bahwa perjalanan bangsa ini bukan untuk 5 atau 10 tahun, tetapi untuk ratusan tahun ke depan. Karena itu, semua pihak harus berjalan bersama-sama menjaga kelestarian laut dan lingkungan.

Usai sambutan Wali Kota, Kepala Stasiun Bakamla Kupang menyampaikan laporan bahwa pembinaan Rapala di Kupang merupakan langkah untuk meningkatkan kolaborasi Bakamla dengan masyarakat, membantu mengumpulkan data dan informasi yang akurat, meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan laut, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi pesisir melalui UMKM.

Ia menuturkan, Rapala di Kupang baru berusia satu tahun sejak dibentuk pada 29 Juli 2024. Saat ini jumlah anggota sebanyak 30 orang yang berasal dari berbagai latar belakang profesi, antara lain nelayan, pekerja swasta, wiraswasta, mahasiswa, dosen, buruh, dan wartawan.

Kegiatan pembinaan kali ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anggota terkait dasar-dasar hukum, keterampilan mediasi, program paralegal, proses perizinan hasil olahan laut agar dapat masuk pasar, serta memperdalam tugas, fungsi, dan prinsip kerja Rapala.

Sejak terbentuk, Rapala Kupang telah melakukan berbagai aksi nyata, antara lain kegiatan bersih pantai di Kelurahan Alak, Penkui, Oeba, Pasir Panjang, Nunbaun Sabu, dan Oesapa; penanaman 80 pohon kelapa di pesisir Oesapa; pembuatan rumah ikan untuk menjaga keberlangsungan sumber daya perikanan; hingga membantu korban bencana Gunung Lewotobi serta operasi pencarian dan pertolongan saat terjadi kecelakaan laut.

Selain itu, anggota Rapala juga terlibat aktif dalam kampanye perubahan iklim serta mendukung masyarakat pesisir dalam budidaya rumput laut. “Harapannya, kegiatan pembinaan ini memberikan manfaat besar dalam menjaga keamanan dan keselamatan laut serta meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir Kota Kupang,” pungkasnya. 

Siaran Pers oleh Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Kupang

Kembali