Wali Kota Gandeng PT Telkom Indonesia Rancang ‘Command Center’ Terpadu

Sabtu, 08 November 2025 | 11:07:03
Gambar Berita

Foto: PKP_echon saudale

Wali Kota Kupang menyampaikan  rencananya melakukan terobosan pola layanan publik konvensional dengan menggandeng Telkom Indonesia, menciptakan sebuah platform pengawasan terpadu yang akan mengubah cara kota memantau aduan warga, kinerja OPD, dan kondisi kota secara real time. Rencana ini merupakan langkah strategis bagian penting dari upaya memperkuat tata kelola dan pelayanan publik di Kota Kupang.

Gagasan tersebut disampaikan saat menerima audiens GM Telkom Nusa Tenggara, M. Kafin Latif di Ruang Kerja Wali Kota Kupang, Jumat (7/11). Hadir dalam pertemuan tersebut Manager Government Service Nusa Tenggara, Beby Lerrick, ⁠Head of Telkom Daerah Kupang, Agustina Meme Goran beserta jajaran. Turut mendampingi Wali Kota Kupang, Kadis Kominfo Kota Kupang, Ariatje Martje Baun, SE., M.Si beserta jajaran.

Wali Kota berharap command center tersebut dapat meningkatkan kecepatan dan kualitas respons terhadap aduan masyarakat, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kinerja OPD, memudahkan pengambilan kebijakan berbasis data real-time serta mendorong transformasi Kota Kupang menjadi kota yang lebih digital dan responsif.

“Nanti setiap pagi saya bisa masuk ke satu ruang komando, saya bisa lihat aduan masyarakat, statusnya hijau, sudah ditangani, kuning, proses, merah, belum ditangani. Saya bisa lihat langsung dinas mana yang belum bergerak,” ujar Wali Kota.

Diakuinya selama ini pemerintah hanya mengandalkan call center atau saluran aduan yang input-nya terbatas dan tak menyediakan visibilitas progres penanganan aduan oleh tiap instansi. Dengan rencana kerja sama tersebut, Wali Kota ingin agar sistem ini dibangun dengan fitur-fitur seperti aplikasi laporan masyarakat: warga bisa memfoto jalan berlubang, lampu mati, aduan kebersihan, dan langsung lapor ke pusat komando kota. Dashboard operasional: Wali Kota dan pimpinan OPD dapat melihat kondisi kota secara real time, mulai angka kecelakaan lalu lintas, kemiskinan, hingga performa pelayanan instansi. Integrasi data satu-format: Semua OPD, kelurahan, dan instansi terkait akan menggunakan sistem data tunggal agar analisa dan pemantauan lebih akurat. Fitur AI dan analitik: untuk memproses big data, membaca pola aduan, menentukan prioritas kebijakan berdasarkan aduan terbanyak, dan mengukur kinerja instansi. Modul transportasi publik: kajian perencanaan halte, jumlah bus, titik kemacetan akan terhubung ke sistem komando untuk memantau operasi transportasi umum kota.

Sebagai contoh, Wali Kota menyebut: jika dalam satu minggu laporan jalan rusak di kelurahan X belum tertangani, maka statusnya merah dan menjadi perhatian langsung dirinya atau tim terkait. Sistem ini memungkinkan percepatan respons dan transparansi yang selama ini belum terpenuhi.

GM Telkom Nusa Tenggara, M. Kafin Latif menyambut antusias inisiatif tersebut karena sejalan dengan visi mereka menghadirkan layanan digital untuk pemerintahan dan transformasi kota pintar. Sebelumnya Telkom telah membangun command centre untuk layanan jaringan di wilayah Jabodetabek. Ke depan, model serupa akan diterapkan pada skala kota dengan cakupan cakupan yang jauh lebih luas, bukan hanya infrastruktur telekomunikasi, tetapi pelayanan publik terpadu.

Langkah ini juga dipandang sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk menghadapi tantangan kota, termasuk transportasi publik, kebersihan kota, kondisi jalan dan lampu jalan, serta layanan publik lainnya, dengan dukungan teknologi yang kuat. *PKP_ansel ladjar/nina tiara*

Siaran Pers oleh Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Kupang

Kembali