Program BEN dan MYP Dimulai, Serena Francis: Kota Inklusif Dimulai dari Hati yang Mau Mendengar dan Berkolaborasi

Selasa, 28 Oktober 2025 | 17:04:59
Gambar Berita

Foto: PKP_abi letman

Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, S.Sos., M.Sc., membuka secara resmi kegiatan Kick Off Program Building Effective Network (BEN) dan Meaningful Youth Participation (MYP) tingkat Kota Kupang yang berlangsung di Hotel Swissbel Court Kupang, Selasa (28/10).

Kegiatan ini diinisiasi oleh NLR Indonesia dan Liliane Fonds, melalui mitra lokalnya PKBI Daerah NTT, Garamin NTT, dan Pertuni Kota Kupang, dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat mulai dari organisasi penyandang disabilitas, forum anak dan remaja, tokoh agama, hingga perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Kupang.

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Kupang menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif kolaboratif ini yang dinilai sejalan dengan visi “Kota Kasih: Rumah Bersama yang Maju, Mandiri, Sejahtera, dan Berkelanjutan.”
Menurutnya, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat jejaring lintas sektor menuju Kota Kupang yang benar-benar inklusif, berkeadilan, dan berpihak pada kelompok rentan.

“Ini merupakan sebuah momentum yang meneguhkan tekad dan komitmen kita untuk terus membawa Indonesia yang inklusif, berkeadilan, dan berkepribadian dalam kebersamaan. Pemerintah Kota Kupang menyampaikan apresiasi dan dukungan tulus kepada PKBI, Garamin NTT, dan Pertuni Kota Kupang sebagai mitra lokal NLR Indonesia dan Liliane Fonds atas inisiatif mulia menghadirkan Building Effective Network di Kota Kupang,” ujar Serena.

Lebih lanjut, Serena menegaskan bahwa Building Effective Network bukan sekadar kegiatan teknis, melainkan gerakan sosial dan moral yang mendorong kesetaraan, memperkuat kolaborasi, dan membuka ruang bagi partisipasi aktif penyandang disabilitas.

“Melalui BEN, kita belajar beranjak dari pendekatan berbasis proyek menuju pendekatan kolaboratif yang sistemik dan berkelanjutan. Kita tidak lagi bekerja sendiri-sendiri, tetapi saling mendukung dan mendengar, membangun jejaring yang hidup, partisipatif, dan non-hierarkis,” jelasnya.

Wakil Wali Kota juga menekankan bahwa dalam visi Kota Kasih, setiap warga memiliki tempat yang sama untuk tumbuh dan berkontribusi.

“Dalam rumah bersama yang kita bangun ini, tidak boleh ada satu pun anak atau remaja yang tertinggal. Setiap anak, dengan segala keunikan dan keterbatasannya, memiliki hak untuk belajar, tumbuh, bekerja, dan berkontribusi bagi masyarakat,” tegasnya.

Sebagai pemimpin muda yang mewakili generasi milenial dan Gen Z, Serena menegaskan komitmen Pemerintah Kota Kupang untuk terus menghadirkan kebijakan yang inklusif dan berorientasi pada manusia.

“Kami telah meluncurkan program Keluarga Tanpa Diskriminasi dan melibatkan teman-teman disabilitas dalam pelatihan UMKM agar mereka mandiri secara ekonomi. Kami juga memastikan kehadiran penerjemah bahasa isyarat di berbagai kegiatan pemerintah. Karena membangun kota ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga membangun manusia yang setara dan berdaya,” ungkapnya.

Menutup sambutannya, Serena menyampaikan pesan inspiratif: “Kekuatan sebuah masyarakat diukur bukan dari bagaimana ia memperlakukan yang kuat, tetapi dari bagaimana ia menghormati dan mengangkat yang lemah. Mari bersama membangun jejaring yang efektif, kolaborasi yang tulus, dan Kota Kupang yang semakin manusiawi, tempat setiap keluarga dapat berkata, ‘Aku diterima, aku dihargai, dan aku berdaya.’”

Sementara itu, Direktur Garamin NTT, Yafas Lay, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Kota Kupang dan seluruh pihak yang hadir. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperjuangkan hak-hak anak dan remaja penyandang disabilitas.

“Tantangan untuk mewujudkan inklusivitas masih besar, terutama dalam akses pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan partisipasi sosial. Melalui program BEN dan MYP yang digagas oleh Liliane Fonds dan NLR Indonesia, kita bersama-sama membangun jejaring yang kuat dan inklusif agar hak-hak anak dan remaja disabilitas benar-benar terpenuhi,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh peserta untuk aktif berdiskusi, berbagi ide, dan memperkuat komitmen bersama.

“Mari kita ciptakan rasa memiliki yang kuat terhadap tujuan program ini agar kita dapat bergerak maju bersama dalam jejaring kolaboratif yang berkelanjutan,” tutupnya.

Program Building Effective Network dan Meaningful Youth Participation ini diharapkan menjadi model kemitraan inklusif antara pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan komunitas disabilitas di Kota Kupang, sebuah langkah nyata menuju kota yang benar-benar menjadi rumah bersama bagi semua. *PKP_enjel lasbaun/nina tiara*


Siaran Pers oleh Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Kupang

Kembali